METODE ANALITIS DAN SINTETIS
1.
Metode Analitis : berasal dari kata
“analyen” yang artinya memisahkan.
Pengertian:
a. Menurut
Poerwadaminta (1976) : penelitian suatu peristiwa agar diketahui sebab-sebab
dan duduk persoalannya.
b. Koentjaraningrat
(1977) : upaya memanfaatkan dan mengerjakan data hasil penelitian untuk
mengungkapkan kebenaran sebagai jawaban atas persoalan dalam penelitian
tersebut.
c. Peter
Salim (1989) : Pemeriksaan secara amat saksama
d. Laer
(1995) : merupakan suatu kegiatan dimana data yang diketahui dibongkar dari
strukturnya yang komples, dipecah-pecah kedalam unsur-unsurnya, atau sesuatu
yang abstrak dipisahkan dari yang konkrit.
Dengan
alur sebagai berikut :
1) Dari
yang partikuler ke yang umum
2) Dari
yang konkrit ke yang abstrak
3) Dari
yang komples ke yang sederhana
4) Dari
akibat menuju sebab
5) Dari
kesimpulan menuju ke prinsip-prinsip
6) Dari
penerapan menuju ke tesis
2.
Metode Sintetis : berasal dari kata
“syntithenai” yang artinya pengabungan.
Pengertian
:
a. Menurut
Salmon dan Hanson (1964) : Suatu usaha menyusun perpaduan unsur-unsur.
b. Laer (1995) : Upaya menggabungkan kembali
unsur-unsur hasil analisis kedalam bentuk atau wujud baru
Perbedaan
: alur pikir metode analitis bertolak belakang dengan alur metode sintetis, dimana dalam menyimpulkan sesuatu
melalui metode analitis harus dipisah-pisahkan untuk mengetahu sebab-sebabnya
sedangkan menyimpulkan sesuatu dengan metode analitis dilakukan dengan
menggabungkan beberapa unsur yang ada.
Analisis dan Sintesis (Hasil dan Pembahasan)
Pada bagian
analisis anda dapat menguraikan permasalahan yang ditemukan. Disini dapat dibuat
perbandingan-perbandingan antara satu sumber bacaan dengan sumber bacaan
lainnya. Penulis dapat mengulas kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam sumber-sumber
bacaan. Penulis dapat pula mengulas kelebihan-kelebihan yang ditemukan, dan
manfaat yang dapat dipetik dari sumber tulisan yang ada. Hasil perbandingan
tersebut kemudian disatukan menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan utuh
(holistik). Cara untuk menganalisis permasalahan dalam sumber bacaan harus
ditulis secara singkat dan padat dalam bagian metode penulisan ini.
Pada bagian
sintesis penulis dapat mengemukakan ide atau gagasan baru untuk memecahkan
masalah yang anda temukan. Disini penulis dapat secara luas memberikan
komentar, membahas, atau bentuk lainnya secara argumentatif. Spekulasi mungkin
dibolehkan dalam batas-batas tertentu. Hasil sintesis ini pada dasarnya adalah
berupa data, fakta atau informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis
oleh penulis lainnya. Disinilah karya seorang penulis. Disinilah intisari karya
penulis tersebut. Jika seorang penulis hanya sampai mengumpulkan
informasi-informasi saja, maka itu bukanlah suatu karya ilmiah, melainkan hanya
suatu kumpulan-kumpulan informasi. Cara untuk menghasilkan ide/gagasan baru
tersebut dijelaskan dalam bagian metode penulisan ini.
Bagian
analisis dan sintesis merupakan bagian inti tulisan dari sebuah tulisan ilmiah
hasil telaah pustaka. Pada bagian ini anda dapat menggunakan pola pikir
induktif, deduktif atau kedua-duanya. Mana yang lebih tepat? Bergantung kepada
data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Bergantung pula kepada pertanyaan
tulisan (perumusan masalah), hipotesis (jika ada) dan tujuan dari seorang
penulis untuk menulis karya tersebut.
Simpulkan analisis dan sintesis. Hasil analisis dan
sintesis tersebut kemudian disimpulkan yang dapat merupakan data, fakta atau
informasi, konsep, ide, gagasan, hipotesis, temuan dll., yang baru dan yang
berbeda dengan karya-karya yang telah ada. Hasil analisis dan sintesis ini bisa
jadi merupakan sumber hipótesis yang masih memerlukan pembuktian, atau sesuatu
yang tidak memerlukan pembuktian karena memang kebenarannya tidak perlu lagi
pembuktian. Cara menyimpulkan karya anda perlu dijelaskan secara singkat, tepat
dan padat pada bagian metode penulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar