selamat datang di blog ayu.....
:)

Sabtu, 31 Maret 2012

METODE ANALITIS DAN SINTETIS
1.    Metode Analitis : berasal dari kata “analyen” yang artinya memisahkan.
Pengertian:
a.       Menurut Poerwadaminta (1976) : penelitian suatu peristiwa agar diketahui sebab-sebab dan duduk persoalannya.
b.      Koentjaraningrat (1977) : upaya memanfaatkan dan mengerjakan data hasil penelitian untuk mengungkapkan kebenaran sebagai jawaban atas persoalan dalam penelitian tersebut.
c.       Peter Salim (1989) : Pemeriksaan secara amat saksama
d.      Laer (1995) : merupakan suatu kegiatan dimana data yang diketahui dibongkar dari strukturnya yang komples, dipecah-pecah kedalam unsur-unsurnya, atau sesuatu yang abstrak dipisahkan dari yang konkrit.
Dengan alur sebagai berikut :
1)      Dari yang partikuler ke yang umum
2)      Dari yang konkrit ke yang abstrak
3)      Dari yang komples ke yang sederhana
4)      Dari akibat menuju sebab
5)      Dari kesimpulan menuju ke prinsip-prinsip
6)      Dari penerapan menuju ke tesis

2.    Metode Sintetis : berasal dari kata “syntithenai” yang artinya pengabungan.
Pengertian :
a.       Menurut Salmon dan Hanson (1964) : Suatu usaha menyusun perpaduan unsur-unsur.
b.      Laer  (1995) : Upaya menggabungkan kembali unsur-unsur hasil analisis kedalam bentuk atau wujud baru
Perbedaan : alur pikir metode analitis bertolak belakang dengan alur metode  sintetis, dimana dalam menyimpulkan sesuatu melalui metode analitis harus dipisah-pisahkan untuk mengetahu sebab-sebabnya sedangkan menyimpulkan sesuatu dengan metode analitis dilakukan dengan menggabungkan beberapa unsur yang ada.
Analisis dan Sintesis (Hasil dan Pembahasan)
Pada bagian analisis anda dapat menguraikan permasalahan yang ditemukan. Disini dapat dibuat perbandingan-perbandingan antara satu sumber bacaan dengan sumber bacaan lainnya. Penulis dapat mengulas kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam sumber-sumber bacaan. Penulis dapat pula mengulas kelebihan-kelebihan yang ditemukan, dan manfaat yang dapat dipetik dari sumber tulisan yang ada. Hasil perbandingan tersebut kemudian disatukan menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh dan utuh (holistik). Cara untuk menganalisis permasalahan dalam sumber bacaan harus ditulis secara singkat dan padat dalam bagian metode penulisan ini.
Pada bagian sintesis penulis dapat mengemukakan ide atau gagasan baru untuk memecahkan masalah yang anda temukan. Disini penulis dapat secara luas memberikan komentar, membahas, atau bentuk lainnya secara argumentatif. Spekulasi mungkin dibolehkan dalam batas-batas tertentu. Hasil sintesis ini pada dasarnya adalah berupa data, fakta atau informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis oleh penulis lainnya. Disinilah karya seorang penulis. Disinilah intisari karya penulis tersebut. Jika seorang penulis hanya sampai mengumpulkan informasi-informasi saja, maka itu bukanlah suatu karya ilmiah, melainkan hanya suatu kumpulan-kumpulan informasi. Cara untuk menghasilkan ide/gagasan baru tersebut dijelaskan dalam bagian metode penulisan ini.
Bagian analisis dan sintesis merupakan bagian inti tulisan dari sebuah tulisan ilmiah hasil telaah pustaka. Pada bagian ini anda dapat menggunakan pola pikir induktif, deduktif atau kedua-duanya. Mana yang lebih tepat? Bergantung kepada data, fakta atau informasi yang anda peroleh. Bergantung pula kepada pertanyaan tulisan (perumusan masalah), hipotesis (jika ada) dan tujuan dari seorang penulis untuk menulis karya tersebut.
Simpulkan analisis dan sintesis. Hasil analisis dan sintesis tersebut kemudian disimpulkan yang dapat merupakan data, fakta atau informasi, konsep, ide, gagasan, hipotesis, temuan dll., yang baru dan yang berbeda dengan karya-karya yang telah ada. Hasil analisis dan sintesis ini bisa jadi merupakan sumber hipótesis yang masih memerlukan pembuktian, atau sesuatu yang tidak memerlukan pembuktian karena memang kebenarannya tidak perlu lagi pembuktian. Cara menyimpulkan karya anda perlu dijelaskan secara singkat, tepat dan padat pada bagian metode penulisan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar